Total Pageviews

Thursday, June 30, 2016

Semalam dengar kisah seorang Sahabat Nabi saw bernama Julaibib r.hu, dikisahkan oleh seorang Ustaz di Radio Batam 106 FM. First time dengar nama Sahabat ini.


Namanya Julaibib, begitulah dia biasa dipanggil. Nama ini sendiri mungkin menunjukkan cirri fisiknya yang kerdil dan pendek. Nama Julaibib adalah nama yang tidak biasa dan tidak lengkap. Nama ini tentu bukan ia sendiri yang menghendaki, bukan pula orang tuanya. Julaibib hadir ke dunia tanpa mengetahui siapa ayah dan ibunya. Demikian pula orang-orang, semua tidak tahu atau tidak mau tahu tentang nasab Julaibib. Bagi masyarakat Yatsrib, tidak bernasab dan tidak bersuku adalah cacat yang sangat besar.


Tampilan fisik dan kesehariannya juga menjadi alasan sulitnya orang lain ingin berdekat-dekat dengannya. Wajahnya jelek terkesan sangar, pendek, bunguk, hitam dan fakir. Kainnya usang, pakaiannya lusuh, kakinya pecah-pecah tidak beralas. Tidak ada rumah untuk berteduh, tidur hanya berbantalkan tangan, berkasurkan pasir dan kerikil. Tidak ada perabotan, minum hanya dari kolam umum yang diciduk dengan tangkupan telapak tangan. Abu Bazrah, pemimpin bani Aslam, sampai-sampai berkata tentang Julaibib, “Jangan biarkan Julaibib masuk di antara kalian! Demi Allah jika dia berani begitu, aku akan melakukan hal yang mengerikan padanya!” Demikianlah keadaan Julaibib pada saat itu.

Namun jika Allah berkehendak menurunkan rahmat-Nya, tidak satu makhlukpun yang bisa menghalangi. Julaibib menerima hidayah dan dia selalu berada di shaf terdepan dalam shalat maupun jihad. Meski hampir semua orang tetap memperlakukannya seolah ia tiada, namun Rasulullah Saw. tetap memperlakukannya seperti halnya yang lain. Julaibib yang tinggal di shuffah masjid Nabawi, suatu hari ditegur oleh Rasulullah Saw., “Julaibib…” Begitu lembut beliau memanggil. “Tidakkah engkau menikah?” “Siapakah orangnya Rasulullah Saw. yang mau menikahkan putrinya denganku ini?” Jawab Julaibib dengan tersenyum. Tidak ada kesan menyesali diri atau menyalahkan takdir Allah Swt. pada kata-kata maupun raut mukanya. Rasulullah Saw. pun tersenyum. Mungkin memang tidak ada orang tua yang berkenan pada Julaibib. Tapi hari berikutnya ketika bertemu dengan Julaibib Rasulullah Saw. menanyakan hal yang sama. “Julaibib, tidakkah engkau menikah?” Dan Julaibib menjawab dengan jawaban yang sama. Begitu, begitu dan begitu. Tiga kali. Tiga hari berturut-turut. Dan di hari ketiga itulah, Nabi Saw. menggamit lengan Julaibib dan membawanya ke salah satu rumah seorang pemimpin Anshar. “Aku ingin menikahkan putri kalian.” Kata Rasulullah Saw. kepada empunya rumah. “Betapa indah dan barakahnya.” Begitu si empu menjawab dengan berseri-seri, mengira bahwa Nabi Saw. adalah calon menantunya. “Oh, ya Rasulallah, ini sungguh akan menjadi cahaya yang menyingkirkan tamaram di rumah kami.” “Tetapi bukan untukku.” Kata Rasulullah Saw. “Kupinang putri kalian untuk Julaibib.” “Julaibib?” Nyaris terpekik ayah sang gadis. “Ya, untuk Julaibib.” Jawab Rasulullah Saw. “Ya Rasulallah.” Terdengar helaan nafas berat. “Saya harus meminta pertimbangan terlebih dahulu dengan istri saya tentang hal ini.” “Dengan Julaibib?” Istrinya berseru, “Bagaimana bisa? Julaibib berwajah lecak, tidak bernasab, tidak berkabilah, tidak berpangkat dan tidak berharta. Demi Allah tidak. Tidak akan pernah putri kita menikah dengan Julaibib.” Perdebatan itu tak berlangsung lama. Sang putri dari balik tirai berkata anggun, “Siapa yang meminta?” Sang ayah dan ibu menjelaskan. “Apakah kalian hendak menolak permintaan Rasulullah Saw.? Demi Allah, karena Rasulullah Saw. yang meminta, maka tiada akan dia membawa kehancuran dan kerugian bagiku.” Sang gadis shalihah tersebut lalu membaca ayat ini, “Dan tidakla patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, aka ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS. al-Ahzab: 36). Sang Nabi Saw. dengan tertunduk berdo’a untuk sang gadis shalihah, “Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atasnya, dalam kelimpahan yang penuh barakah. Jangan Kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah.” Do’a yang indah.

Maka benarlah do’a sang Nabi Saw. Maka Allah karuniakan jalan keluar baginya. Lalu kebersamaan di dunia itu tidak ditakdirkan terlalu lama. Meski di dunia sang istri shalihah dan bertakwa, namun bidadari telah lama merindukannya. Julaibib telah dihajatkan langit meski tercibir di bumi. Ia lebih pantas menghuni surge daripada dunia yang bersikap tidak terlalu bersahabat dengannya. Saat syahid, Nabi Saw. begitu kehilangan. Tapi ia akan mengajarkan sesuatu kepada para sahabatnya. Maka ia bertanya di akhir pertempuran. “Apakah kalian kehilangan seseorang?” “Tidak ya Rasulallah.” Serempak sekali. Sepertinya Julaibib memang tidak beda ada dan tiadanya di kalangan mereka. “Apakah kalian kehilangan seseorang?” Sang Nabi Saw. kembali bertanya. Kali ini dengan wajah merah bersemu. “Tidak ya Rasulallah.” Kali ini sebagian menjawab dengan was-was dan tidak seyakin tadi. Beberapa menengok ke kanan dan ke kiri. Rasulullah Saw. menghela nafasnya “Tapi aku kehilangan Julaibib.” Kata beliau. Para sahabat tersadar, “Carilah Julaibib!” Maka ditemukanlah dia, Julaibib yang mulia. Terbunuh dengan luka-luka dan semua dari arah muka. Di sekitarnya tergolek jasad musuh yang telah ia bunuh. Nabi Saw. dengan tangannya sendiri mengafani sang syahid. Beliaupun menshalatkannya secara pribadi. Dan kalimat hari berbangkit, “Ya Allah, dia adalah bagian dari diriku dan aku adalah bagian dari dirinya.”

Begitulah Islam, yang diajarkan oleh Rasulullah Saw., Islam tak membeda-bedakan antara yang kaya dan miskin, antara cantik, tampan dan jelek, antara yang kuat dan lemah, semuanya sama. Hanya ketakwaan kepada Allah-lah yang membedakannya.

Tuesday, June 28, 2016

KISAH BENAR PADAH IBU BERJANJI DENGAN RAJA IBLIS

Kisah ini diceritakan oleh ibu. Ia berlaku di daerahnya. Walaupun cerita ini telah lama berlaku, tetapi ia tetap terpahat di minda Yong sebagai sempadan.

Nenek Yong seorang guru mengaji Quran yang agak terkenal. Atok meninggal dunia semasa adik ibu masih kecil. Nenek meneruskan usaha Atok mengajar budak-budak mengaji Quran, solat, puasa dan lain-lain. Ada di antara murid-murid datang dari kampung lain. Oleh kerana waktu itu tiada kenderaan, ada di antara anak murid bermalam di rumahnya. Hanya hujung minggu akan pulang ke rumah masing-masing. Yang jauh sebulan sekali.

Salah seorang muridnya anak gadis pemilik kedai makan. Kedai itu juga amat laris. Nama gadis itu Murni. Dia hantar oleh ibu-bapanya ketika usianya 9 tahun.

Gadis itu tidak berapa “terang hatinya” kata ibu Yong. Maksud ibu, gadis itu agak sukar untuk mengenali huruf dan membaca Quran. Setelah 3 tahun, gadis itu masih lagi belum khatam Quran. Walau bagaimanapun mulutnya tidak pernah lepas dari membaca "Bismillahirahmanirrahim" setiap kali memulakan pekerjaan, walaupun hanya dari duduk dia hendak berdiri dan sebaliknya.

Suatu hari rumah nenek gempar. Murni yang baru mencecah usia 12 tahun tiba-tiba jatuh pengsan. Pak Imam pun dipanggil. Kata Pak Imam, Murni sudah tiada bernafas. Ibu bapa Murni pun dipanggil. Oleh kerana ibu bapa Murni kurang arif, jenazah Murni disempurnakan di rumah nenek Yong saja. Jenazah Murni hanya boleh dikuburkan pada pagi esok kerana menunggu saudara mara datang menatap wajah Murni bagi kali terakhir.

Lepas subuh, ketika jenazah Murni sedang dimandikan, suasana menjadi gempar kerana hujung ibu jari kaki Murni bergerak-gerak.

Rupanya Murni belum mati.

Ketika itu ada yang menangis dan ada yang ketawa. Ibu bapa Murni terpinga-pinga.

Selepas “dipulihkan” oleh Pak Imam, Murni berkata dia hendak “bercerita” kepada semua orang di hadapan ibu-bapanya.

Murni menceritakan dia telah dibawa oleh pesuruh “Raja Syaitan” untuk dijadikan "isteri."

Ketika di istana raja itu, Murni melihat pagar istana itu adalah manusia yang telanjang dari berbagai rupa. Sangat dhaif kelihatannya manusia-manusia itu.

Entah kenapa Murni sedikit pun tidak berasa takut.

Ketika masuk ke istana, Murni membaca Bismillah sebagaimana yang lazim dilakukannya. Pintu pagar istana syaitan itu runtuh.

Raja Syaitan bersila di atas tahtanya, juga dari tubuh-tubuh manusia yang menjunjungnya. Alat kelamin raja syaitan kelihatan amat panjang seperti ular sehingga membelit manusia-manusia yang menjadi pagarnya.

Raja Syaitan mengarahkan Murni supaya ke dapur memasak nasi dan sup sebagai percubaan untuk mengetahui kebolehannya sebelum dijadikan "isteri."

Seorang perempuan yang mengaku “ibu” kepada Syaitan itu membawa Murni ke dapur. Murni melihat dapur Raja Syaitan itu diperbuat daripada tulang-tulang manusia. Dari senduk nasi sampai kepada periok.

Setiap kali Murni membaca Bismillah untuk mengambil “benda-benda” itu, setiap kali benda-benda yang hendak diambilnya hancur. Periok yang berisi nasi yang hendak dikukusnya juga pecah berkecai.

Itulah yang berlaku….sehingga tiada apa yang boleh disentuhnya. Semua hancur.

“Ibu” Syaitan tidak dapat berbuat apa-apa.

Lalu “Ibu” Syaitan memberitahu Raja Syaitan Murni tidak layak menjadi "menantunya," dan harus dihantar pulang.

Ketika Itulah Murni tersedar.

Rupanya “Bismillahirrahmanirrahim” itu telah menyelamatkan Murni.

Setelah mendengar cerita Murni, ibu bapa Murni pun menangis. Mereka mengaku telah berjanji kepada Syaitan akan memberi anaknya sebagai "isteri" jika Syaitan itu membantu melariskan kedai makannya.

MasyaAllah…sanggup ibu bapa itu melakukan khurafat sehingga rela menyerahkan anak gadisnya kepada Syaitan demi mencapai keinginan untuk menjadi kaya-raya.

Pak Imam segera meminta ibu-bapa Murni bertaubat dan memutuskan perjanjian dengan Syaitan itu.

Renungkanlah....
Ebit Liew

Semasa cuci kereta tadi jumpa seorang abang muka serabut dan masam. Saya salam dengannya dan kata apa khabar? Selalu cuci kereta di sini ke? Yer selalu cuci di sini sebab bersih.

Begitulah iman cara nak bersihkan dan gilapkannya dengan puji Allah. Cakap kalimah. Dialah Allah. Dialah tuhan yang buat segalanya. Allah maha kaya. Allah Sayang kita banyak nikmat dia beri. Hanya Allah yang berkuasa. Semua makhluk langsung tiada kuasa.

Terus dia mencelah. Saya sedih sebab ada masalah hutang yang terlalu banyak. Saya ada buat beberapa personal loan. Dua-dua dah kena bayar. Dah lebih tarikh. Macam -macam saya kena nanti. Mak ayah dan isteri saya dah marah dan kami asyik bergaduh.

Tak tahu nak buat macam mana. Ada nasihat ke ustaz?

Jika abang jumpa saya awal mungkin saya akan nasihatkan jangan buat personal loan dengan sesiapa pun termasuk bank. Saya ada 3 soalan jer untuk abang. Jika abang jawab 3 ini insyaAllah segalanya akan jadi mudah dan Allah mudahkan segala urusan hutang tu.

Pertama abang solat awal waktu tak? Allah jika sebab tu. Saya memang jarang sangat solat. Kadang-kadang jer solat. Tapi sebenarnya dah lama juga tak solat. Jika abang jaga solat Allah akan jaga abang.

Kedua bagaimana layanan abang pada orang tua dan isteri ? Mak ayah ada. Tapi jarang ziarah.. Isteri pun selalu kena marah dan kena tengking. Kami selalu bergaduh.
Sebenarnya jika abang jaga ibubapa dan isteri dengan baik. Allah akan berkatkan rezeki kita. Sentiasa niat bekerja untuk bahagiakan hati mereka. Sikit pun tak nak susahkan mereka. Jaga isteri dengan baik. Rezeki bertambah. Pengalaman semua kawan saya, jika mereka setia dan baik dengan isteri rezeki bertambah. Jika mereka sakiti hati ibubapa atau isteri. Rezeki yang dah ditangan pun hilang. Dah nak masuk mulut pun keluar semula.

Ketiga suka beri duit pada mak ayah dan isteri. Beri mereka duit belanja. Walau sedikit. Saya pernah ada hutang 20ribu. Tak tahu nak bayar macam mana. Saya ada sedikit duit 2 ribu jer saya selesaikan semua hutang isteri dulu. Minggu depan Allah hantar jalan selesaikan hutang saya rm20k. Sebenarnya saya tak sangka secepat itu Allah buka jalan.

Pernah juga saya terlalu sempit dan anak-anak sakit yang buat saya betul-betul menangis. Saya ada duit sikit. Saya cepat-cepat pergi rumah mak ayah bagi duit sikit dan kata mak ayah tolong doakan. Mereka tolak duit saya. Ebit lagi perlukan duit ni. Kata saya mak...ayah...tolong terima sebab bila mak ayah terima  dengan gembira. Allah sayang ebit. Bila Allah sayang tak ada lagi perkara perlu risau. Lepas tu Allah selesaikan masalah dan sakit. Lagi kita pemurah pada ahli keluarga. Lagi murah rezeki kita. Jika pada isteri dan ibubapa kedekut bagaimana rezeki nak datang lagi. Kita diberi rezeki mengikut ramainya tanggungan kita. Nampak besar beban tapi sebenarnya Allah nak bagi rezeki lebih. Payah nak faham. Tapi itulah iman. Itulah hakikat yang sedang terjadi dan sentiasa terjadi.

Dia terus sebak. Dan kata saya dah lama tak buat semua tu. Saya keras hati. Ya Allah.

Cubalah abang buat 7hari baki Ramadhan ni. Bila dia datangkan masalah yang buat kita hilang cerdik dan rasa betul-betul bodoh. Begitulah bila dia selesaikan kita sampai terlupa kita pernah ada masalah. Mintalah pada dia. Dia cuma sayang kita dan nak betulkan hidup kita. Supaya kita tak hanyut. Dialah Allah yang sedang menyaksikan kita semua. Lailatulqadar lebih baik dari seribu bulan. Semua doa dimakbulkan. Buatlah 3 perkara tadi. Pasti Allah mudahkan buat abang-ebit lew

Monday, June 27, 2016

CUBALAH SEMAK DOA DUDUK DIANTARA DUA SUJUD BILA KITA HAYATI MAKNANYA*:

√ ROBIGHFIRLII,
√ WARHAMNII,
√ WAJBURNII,
√ WARFA’NII,
√ WARZUQNII,
√ WAHDINI,
√ WA’AAFINII,
√ WA’FUANNII

Ketika orang ditanya, “do’a apakah yang paling sering dibaca oleh seorang muslim ?”,
Banyak yang menjawabnya dengan salah. Begitu seringnya do’a itu dibaca, sehingga ketika sedang membaca do’a banyak yang tidak merasa berdo’a.

Padahal do’a itu sangat dahsyat, mencakup keperluan kita di dunia dan akhirat. Dan dibaca minima 17 kali setiap hari.

Do’a itu adalah DO’A DIANTARA DUA SUJUD, marilah kita renungi maknanya :

√ ROBIGHFIRLII.
Wahai Tuhan ampunilah dosaku.
Dosa adalah beban, yang menyebabkan kita berat melangkah menuju ke redho اللّهُ Dosa adalah kotoran hati yang membuat hati kelam sehingga hati kita merasa berat untuk melakukan kebaikan.

√ WARHAMNII.
Sayangilah diriku.
Kalau kita disayangi اللّهُ hidup kita akan terasa bahagia, kerana dengan kasih Sayang akan dapat dicapai semua cita2. Dengan kasih Sayang اللّهُ, nafsu kita akan terbimbing.

√ WAJBURNII.
Tutuplah segala kekuranganku.
Banyak sekali kekurangan kita, kurang syukur, kurang sabar, susah menerima kenyataan, mudah marah, pendendam dll. Kalau kekurangan kita ditutup/diperbaiki اللّهُ, maka kita akan menjadi manusia sebenarnya.

√ WARFA’NII.
Tinggikanlah darjatku.
Kalau اللّهُ sudah meninggikan darjat kita, maka pasti tidak ada manusia yang ingin menghina kita.

√ WARZUQNII.
Berikanlah aku rizki,
Sebagai hamba اللّهُ kita memerlukan rizki, اللّهُ mampu mendatangkan rizki dari arah yang tak terduga dan tanpa perhitungan.

√ WAHDINI.
Berikanlah aku petunjuk/bimbinglah aku ke jalan kebahagiaan.
Kita tidak hanya minta petunjuk/hidayah yang berkaitan dengan akhirat, tetapi kita juga minta petunjuk agar terhindar dari mengambil keputusan yang salah utk kebahagiaan di dunia.

√ WA’AAFINII.
Berikanlah aku kesihatan.
Apabila kita sihat, kita mampu menambah kebaikan dan manfaat, serta tidak menjadi beban kepada orang lain.

√ WA’FUANNII.
Aku mohon agar kesalahanku dihapuskan dari catatan.

Dari do'a tersebut diawali do’a dengan mohon ampun, dan kita akhiri dengan permohonan keampunan utk menghapus dosa. Sehingga kita berharap benar-benar bersih dari dosa.

ALLAH SWT memerintahkan kita untuk membaca do’a itu, Rasulullah SAW mencontohkan kepada kita.

TERKADANG YG JADI PERSOALAN DI MANA HATI DAN  FIKIRAN KITA KETIKA  MEMBACA DO’A ITU ?
DAN BANYAK DIANTARA KITA TIDAK MENGERTI MAKNANNYA.

Padahal dahsyat  doa tersebut, dan masih banyak orang, entah dia imam atau pun makmum..., sering tergesa-gesa membacanya. Seharusnya  toma'ninah dgn menghayati, dan benar2 meminta kepada ALLAH SWT.

Assalamualaikum wbt...

Marilah segera menghayati dan toma'ninah, semoga kita dapat merasai dahsyatnya do'a tersebut.