Total Pageviews

Tuesday, May 26, 2015

✔✔ Buat Para Pencari Nafkah Keluarga:

✅ Mungkin kau tak tahu dimana rizqimu. Tapi rizqimu tahu dimana engkau. Dari langit, laut, gunung, & lembah; Rabb memerintahkannya menujumu.

✅ Allah berjanji menjamin rizqimu. Maka melalaikan ketaatan padaNya demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijaminNya adalah kekeliruan berganda.

✅ Tugas kita bukan mengkhawatirkan rizqi atau bermuluk cita memiliki; melainkan menyiapkan jawaban "Dari Mana" & "Untuk Apa" atas tiap karuniaNya.

✅ Betapa banyak orang bercita menggenggam dunia; dia alpa bahwa hakikat rizqi bukanlah
yang tertulis dalam angka; tapi apa yang dinikmatinya.

✅ Betapa banyak orang bekerja membanting tulangnya, memeras keringatnya; demi angka simpanan gaji yang mungkin esok pagi ditinggalkannya (mati).

✅ Maka amat keliru jika bekerja dimaknai mentawakkalkan rizqi pada perbuatan kita.

✅ Bekerja itu bagian dari ibadah. Sedang rizqi itu urusanNya.

Kita bekerja untuk bersyukur, menegakkan taat & berbagi manfaat.
Tapi rizqi tak selalu terletak di pekerjaan kita; Allah taruh sekehendakNya.

✅ Bukankah Hajar berlari 7x bolak-balik dari Shafa ke Marwa; tapi Zam-zam justru terbit di kaki Ismail, bayinya ??

✅ Ikhtiar itu laku perbuatan. Rizqi itu kejutan.

Ia kejutan untuk disyukuri hamba bertaqwa; datang dari arah tak terduga.
Tugas kita cuma menempuh jalan halal; Allah lah yang melimpahkan bekal.

✅ Sekali lagi; yang terpenting di tiap kali kita meminta & Allah memberi karunia; jaga sikap saat menjemputnya & jawab
soalanNya, "Buat apa?"

Betapa banyak yang merasa memiliki manisnya dunia; lupa bahwa semua hanya "hak pakai" yang halalnya akan dihisab & haramnya akan di'adzab.

✅ Dengan itu kita mohon "Ihdinash Shirathal Mustaqim"; petunjuk ke jalan orang nan diberi nikmat ikhlas di dunia & nikmat ridhaNya di akhirat.
Bukan jalannya orang yg terkutuk apalagi jalan orang yang tersesat.

✅ Maka segala puji hanya bagi Allah; hanya dengan nikmatNya-lah maka kesempurnaan menjadi paripurna".

No comments:

Post a Comment