Total Pageviews

Tuesday, July 19, 2016

Saham Dakwah

Maulana Mustaqim telah bertanya : Apa niat kamu kalau adzan?
Dijawab : Niat saya untuk memanggil orang kampung shalat berjamaah
Ada lagi yang menjawab : Niat saya untuk menghidupkan suasana agama
Ada lagi yang menjawab : Niat saya untuk dakwah
Maka Maulana Mustaqim : kalau niat kita hanya untuk memangil orang kampung untuk shalat ini niat yang kecil dan adzan itu memang dakwah yang sempurna.
Jadi niat kita ketika mengumandangkan adzan adalah untuk memanggil semua manusia yang ada di seluruh dunia ini untuk shalat. Maka setiap orang yang shalat diseluruh penjuru dunia akan mengalir pahalanya untuk kita.
Jadi, dakwah pun begitu
Ketika kita buat dakwah niatnya pun, buat dakwah diseluruh penjuru dunia.
Jaulah, niat seluruh alam
Taklim, niat seluruh alam
Bayan, seluruh alam
Silaturrahmi, niat seluruh alam
Kalau ada orang yang dapat hidayah di Amerika, asbab kerja dakwah maka kita juga akan mendapatkan pahala yang sama.
Dari Abu Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: Siapa yang menyeru kearah hidayah dan pekerjaan yang baik, dia akan mendapat pahala sama banyak dengan pahala orang-orang yang mengikutnya. Dan tidak mengurangi sedikit pun pahala orang-orang yang mengikutinya. Begitu juga, sesiapa yang menyeru kejalan kesesatan, dia akan mendapat dosa sepertimana dosa orang-orang yang mengikuti kesesatan itu. Dan karenanya tidaklah berkurangan dosa orang-orang yang mengikutinya itu. (HR. Muslim)
Ada 10 orang mengumpulkan modal dan beli satu buah kapal. Setiap hari mereka pergi kelaut dan mendapatkan ikan yang banyak. Kalau dijual ikannya, uangnya mencapai 10 juta. Maka uang yang 10 juta ini akan dibagi bersama 1 juta/orang tanpa mengurangi sedikit pun uang yang lain. Lama kelamaan usaha ini berkembang mereka (yang 10 orang tadi) mempunyai 100 kapal. 10 kapal di daerah Sumatra, 10 kapal di daerah Jawa, 10 kapal didaerah Sulawasi. Maka setiap hari mereka mendapatkan uang 1 milyar dan dibagi 10. 100 juta perorang setiap harinya.
Inilah yang dikatakan amalan ijitima’iyat (amalan bersama). Ketika kita keluar 4 bulan satu jamaah 8 orang. Dapat taskielan 1 jamaah 4 bulan, 3 jamaah 4 hari dan taskielan 3 hari. Maka yang 8 orang ini akan mendapat pahala yang sama.
Inilah dahsyatnya amalan ijitima’iyat. Setiap orang yang terlibat didalamnya akan mendapatkan pahala yang sama. 4000 masuk islam di Papua asbab kerja dakwah maka kita akan mendapat pahala yang sama. 100 orang masuk Islam di Inggris asbab kerja dakwah maka kita akan mendapat pahala yang sama. 120 jamaah 4 bulan telah dikeluarkan dari ijitima’ Yordan maka kita akan mendapat pahala yang sama, dsb. Seperti menanam saham. Saham dakwah kita diseluruh dunia.
Sampai kapan kita akan mendapat pahala yang sama (saham dakwah)...?
Selama kita masih istiqamah dalam dakwah, kalau sudah tidak istiqamah dalam dakwah maka sham kita pun akan dicabut.
Bagaimana yang dikatakan istiqamah dalam dakwah...?
Masih buat amal Maqami dan Intiqali.
Misalkan :
Bulan ke 1 keluar 3 hari
Bulan ke 2 tidak keluar lagi
Bulan ke 3 tidak keluar lagi
Maka saham dakwah kita pun akan dicabut. Kita sudah dihitung tidak buat usaha dakwah lagi. Dan ketika kita mati dalam keadaan seperti ini maka matinya tidak dalam dakwah.
Mati dalam dakwah bukan berarti kita mati ketika keluar 40 hari 4 bulan.
Mati dalam buat amal maqami pun dihitung mati dalam dakwah.
Orang yang mati dalam dakwah maka pahalanya akan terus mengalir kepadanya walaupun dia sudah meninggal dunia.
Satu orang tukang bakso keliling-keliling. Didalam benaknya dalam satu hari itu tidak terpikir siapa saja yang akan membeli baksonya. Setiap hari istiqamah jual bakso keliling-keliling tanpa memandang panas atau pun hujan dan lelah terus saja keliling. Karena tukang bakso ini tahu betul, dia berjualan bukan untuk orang lain tetapi untuk dirinya sendiri. Akan mendapatkan uang dari hasil penjualannya. Kalau saya tidak jualan bakso maka orang-orang tidak akan makan bakso. Ini pemikiran yang salah karena masih banyak lagi penjual bakso lainnya. Jadi, manfaatnya untuk dirinya sendiri, itu yang paling utama. Walaupun asbab dia orang lain
 b isa makan bakso.
Setiap hari pekerja dakwah keliling-keliling, silaturrahmi, jaulah. Kita tidak bisa berpikir siapa yang akan diberi hidayah oleh Allah SWT. Yang penting setiap hari istiqamah.

Bersedia tuan tuan buat Da'wah.                                                  
#FIKIR RISAU UMMAT#⁠⁠⁠⁠

No comments:

Post a Comment